Pentingnya Membenah Hati

Merupakan pembahasan yang paling penting dalam agama, sebab hati juga merupakan penentu kebaikan semua anggota badan.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wasallam bersabda. " أَلاوَإنّ في الْجَسَدِ مُضْغَةً إذاصلحت صلح الْجسد كلّه وإذا فسدت فسد الْجسد كلّه ألا و هي الْقلب۔ "

 Artinya : "Ketahuilah bahwa didalam tubuh terdapat segumpal daging, jika baik maka seluruh tubuh menjadi baik, dan jika rusak maka seluruh tubuh menjadi rusak pula, ketahuilah ia adalah hati".

Berarti hati merupakan penentu kebaikan seluruh anggota badan, makanya kalau perbaikan itu dimulai dari hati In sya Allah dengan izin Allah akan berhasil. Kenapa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengisyaratkan dalam hadist riwayat muslim

   التَّقْو ها هنا و يشير إلی صدره ثلاث مرّات۔  (Takwa adalah disini - beliau menunjuk ke dadanya tigakali.)

Berbeda kalau orang mulai perbaikan dari badan kalau tidak bersumber dari hati belum tentu diterima oleh Allah Subhanahu Wa ta'ala, makanya kita ketahui amal-amal sholih yang ditamoakkan pada anggota badan manusia tapi tidak bersumber dari hati. misalnya, Amal sholih yang tidak dilakukan dengan ikhlas, bagaimana nasibnya apakah diterima atau tidak? Maka tidak diterima. Bahkan pada hari kiamat dijadikan seperti debu-debu yang berhamburan meskipun banyak namun tidak ada nilainya.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman.

 وَقَدِمۡنَاۤ اِلٰى مَا عَمِلُوۡا مِنۡ عَمَلٍ فَجَعَلۡنٰهُ هَبَآءً مَّنۡثُوۡرًا.

Artinya: Dan kami akan perlihatkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami akan jadikan amal itu (bagaikan) debu yang bertebrangan. (Al-furqon.23)

ini nasib amalnya baik namun tidak bersumber dari hati, makanya seperti orang-orang munafiq dizaman Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kitab berlindung kepada Allah dari sifat-sifat yang buruk mereka menampakkan seolah-olah sholat bahkan sholat dibelakang Rasulullah, tapi apakah itu bermanfaat bagi mereka? Jawabannya tentu tidak.

اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ يُخٰدِعُوْنَ اللّٰهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْۚ وَاِذَا قَامُوْٓا اِلَى الصَّلٰوةِ قَامُوْا كُسَالٰىۙ يُرَاۤءُوْنَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ اِلَّا قَلِيْلًاۖ

Artinya. Sesungguhnya orang munafik itu hendak menipu Allah, tetapi Allah-lah yang menipu mereka. Apabila mereka berdiri untuk salat, mereka lakukan dengan malas. Mereka bermaksud ria (ingin dipuji) di hadapan manusia. Dan mereka tidak mengingat Allah kecuali sedikit sekali.(Annisa.142).

 

 

ini menjadi perhatian bagi kita bahwa Amal itu kalau dikerjakan ditampakkan kelihatan baik pada anggota badan namun belum tentu bersumber dari hati yang benar, sebab yang dalam hati tidak boleh dilihat oleh manusia.

---------------------------------------------------------------------

Faidah   : Ustadz Abdullah Taslim حفظه الله

Penulis  : Abu Kusman Al-Lamuiy (Evan Kuswar Kusman B)

Referensi : https://youtu.be/etb5qoqaKPA?si=CsiAC4twVQOTqmh1

H.R Bukhari dan Muslim

H.R Muslim

Al Furqon ayat 23

An-nisa ayat 142